Selasa, 10 Mei 2016

Membuka Rekening Baru di BRI

Bermula saat berniat mancairkan alias klaim dana JHT di BPJS Ketenagakerjaan cabang Depok yang ternyata harus mendaftar secara online, akhirnya saya berharap pada alternatif lain, yaitu mengajukan klaim lewat bank BRI.

Informasi bisanya pengajuan klaim melalui BRI saya peroleh dari kertas pengumuman yang ditempel di kaca kantor BPJS Ketenagakerjaan Depok. Seperti ini penampakannya:

Kertas pengumuman di BPJS Ketenagakerjaan Depok
Sembari menunggu beberapa syarat yang belum siap, saya mencicil untuk membuka rekening baru di BRI agar nanti saat semua syarat sudah lengkap saya tinggal melancarkan klaim saya tanpa banyak makan waktu lagi.

Berangkatlah saya ke kantor BRI cabang Margonda-Depok yang terletak bersebelahan dengan POLRES Depok. Begitu masuk ruangan seperti biasa satpam yang bertugas langsung membantu saya dengan memberikan form yang harus saya isi dan juga nomor antrian. Hari itu meskipun sudah cukup siang tetapi antrian ke Customer Service tidak terlalu banyak. Tiap bank memang berbeda jumlah banyak antriannya. Ada yang biasa saja, lengang, ada yang panjangnya naudzubillah. Begitulah. Skip.

10 menit duduk menunggu di kursi antrian, nama saya pun akhirnya dipanggil. Saya menuju ke salah satu meja CS Officer (CSO). Mbak CSO menanyakan maksud kedatangan saya, saya jelaskan, dan dia pun balik menjelaskan kepada saya jenis-jenis tabungan di BRI melalui presentasi kecil via tablet.
Okay, saya pilih BRItama dengan mempertimbangkan adanya fasilitas mobile banking, e-Banking dan asuransi kecelakaan diri jika mencapai nominal minimal saldo.

Mbak CSO meminta formulir yang sudah saya isi, dilengkapi dengan KTP asli saya. Beberapa data yang masih kosong juga dibantu dilengkapi. Setelah semua data diinput saya masih harus mengeluarkan dana untuk syarat minimal setoran pertama sebesar 250 ribu. Setelah itu saya harus membubuhkan tandatangan pada beberapa form dan di buku tabungan baru. Sebagai catatan, untuk rekam data pada perbankan, tandatangan yang kita bubuhkan harus sama dengan yang kita bubuhkan pada KTP. Harus semirip mungkin. Jika tidak, seperti yang saya alami, ada sebuah sisi tandatangan saya yang kurang memiliki lubang seperti di KTP, akhirnya coba lagi dulu di kertas bekas dan tandatangan ulang di formulir.

Beberapa saat kemudian buku tabungan dan kartu ATM sudah saya terima. Tetapi di kartu ATM tidak tercantum nama saya. Jangan khawatir, kita bisa meminta CSO untuk mencetak nama kita. Secepat mencetak di kertas biasa. Langsung jadi.

Saya juga meminta bantuan mbak CSO untuk mengaktifkan layanan mobile dan e-Banking. Dibantu sampe tuntas biarpun saat download aplikasi di handphone gagal dan mbak CSO menyerah. Akhirnya saya urus sendiri di luar kantor bank.

Sudah ada rekening baru jangan lupa untuk menabung. Menabung pangkal kaya. Menabung ya...bukan menyabung.

Wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar